Football for Unite

Written on 00.23 by Unknown

Ada apa dengan Manchester United? Itu adalah hal yang pertama kali terlintas di benak tiap orang ketika mengetahui bahwa tim yang bertatus juara Premier League 2013 harus kalah dari Everton dan Newcastle United secara beruntun, dengan skor yang tipis (masing-masing 0-1), dan yang mebih parah lagi di OLD TRAFFORD, markas tim yang kini dilatih oleh David Moyes. Meski kemenangan tipis di kancah Liga Champions kala melawan Shahktar Donetsk memang sedikit mengobati luka.


Banyak komentar tentang hasil The Red Devil di Premier League, dan tentu saja banyak yang mencela Moyes, sebagai pelatih yang dinilai tidak mampu menangani tim. Saya disini bukan untuk ‘membela’ atau ‘menjatuhkan’ Moyes. Tapi hanya sekedar menunjukkan pendapat saya sebagai salah seorang fans MU.

Saya pikir, hasil pertandingan di BPL bukan hanya ujian bagi manajemen dan para pemain saja, tapi juga ujian bagi para fans MU dimanapun mereka berada. Bertahan menghadapi ejekan dari supporter tim lain sambil berusaha bangkit dari keterpurukan. Peralihan dari era SAF ke David Moyes berlangsung disaat tim-tim seperti ‘tetangga sebelah’, Chelsea, Liverpool, dan Arsenal berbenah dengan baik sekali yang semakin menyulitkan langkah MU. Memang benar MU adalah sebuah tim besar, tapi kita juga hidup di alam semesta yang menjaga keseimbangannya, karena roda kehidupan itu berputar.
Sekali lagi saya bukannya membela Moyes, tapi saya hanya ingin menyuarakan bahwa, di saat-saat seperti inilah, kesetiaan dan loyalitas kita sebagai fans benar-benar sedang diuji, di masa-masa inilah, kita sebagai supporter harus mampu memberikan dukungan dengan maksimal pada tim kita. Fans suatu tim, menurut saya, adalah suatu KELUARGA, yang terus saling mendukung satu sama lain, bahkan ketika tim kita dicaci-maki orang lain. Terus bertahan menghadapi ejekan dan membuktikannya di akhir musim ketika kita mengangkat trofi liga. Mari kita doakan agar Manchester United memenangi laga melawan Aston Villa, di Villa Park pada akhir pekan ini. Glory Glory Man. United!

Sepakbola adalah olahraga untuk menyatukan semangat.
Football for Unite.

Aku Menulis, Maka Aku Eksis

Written on 00.07 by Unknown

Puluhan mungkin lebih, definisi dari kata ‘menulis’, tetapi bagi saya menulis adalah sebuah hal yang unik dan baik. Dikatakan unik karena hasil karya seorang penulis yang satu dengan yang lain pasti berbeda dan memiliki karakter serta gaya menulis tersendiri. Disebut baik karena dengan menulis dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan orang lain, dalam hal ini pembaca.Pernah dalam suatu buku tips menulis saya membaca suatu ungkapan yang menurut saya sarat makna, yaitu ungkapan Khalifah Ali bin Abi Thalib yang berkata, “Kemuliaan seseorang itu terletak pada pena-nya”. Dari ungkapan tersebut dapat ditafsirkan bahwa kemuliaan kita bergantung pada apa yang kita ‘tulis’ di buku catatan amalan kita, dengan kata lain kita sendirilah yang menjadi pena yang mnulis sejarah hidup kita. Lagipula, menurut hemat saya, seseorang yang menulis adalah orang yang berilmu, karena tidak mungkin seorang penulis menuliskan apa yang tidak ia ketahui.
Banyak keajaiban dan nikmat yang saya rasakan saat menulis. Diantaranya mendapatkan banyak teman baru, baik sesama penulis atau pun pembaca. Selain memanjangkan tali silaturahmi, juga memperbanyak rezeki dan ilmu pengetahuan. Hal lainnya adalah saya menjadi cukup terkenal, terutama di sekolah. Bukan sok-sok sombong tetapi Alhamdulillah setelah tulisan-tulisan saya dimuat di koran regional paling laris di Jawa Barat, saya yang awalnya menjadi siswa ‘biasa saja’ mulai dikenal orang. Apalagi setelah tulisan saya itu dipajang di mading utama yang terletak di lobi sekolah, dengan ditempeli foto, nama, dan asal kelas saya. Jadi, siapa pun yang lewat ke lobi sekolah, maka akan melihat karya saya ‘numpang mejeng’ disana.
Tetapi ada hal yang lebih penting dari itu semua, yaitu saat kedua orang tua saya membaca tulisan saya di media massa, setidaknya saya telah memberikan sedikit hiburan pada mereka bahwa apa yang telah mereka berikan pada saya selama ini tidaklah sia-sia belaka dan saya berharap hal tersebut dapat membuat mereka sedikit bangga dan bahagia. Terakhir, bagi saya pribadi, menulis itu adalah suatu bentuk ekspresi diri saya, eksistensi diri saya. Jika Rene Descrates mengatakan ‘aku berpikir, maka aku ada’, menurut saya ‘aku menulis, maka aku eksis’.

Kamis, 12 Desember 2013

Football for Unite

Ada apa dengan Manchester United? Itu adalah hal yang pertama kali terlintas di benak tiap orang ketika mengetahui bahwa tim yang bertatus juara Premier League 2013 harus kalah dari Everton dan Newcastle United secara beruntun, dengan skor yang tipis (masing-masing 0-1), dan yang mebih parah lagi di OLD TRAFFORD, markas tim yang kini dilatih oleh David Moyes. Meski kemenangan tipis di kancah Liga Champions kala melawan Shahktar Donetsk memang sedikit mengobati luka.


Banyak komentar tentang hasil The Red Devil di Premier League, dan tentu saja banyak yang mencela Moyes, sebagai pelatih yang dinilai tidak mampu menangani tim. Saya disini bukan untuk ‘membela’ atau ‘menjatuhkan’ Moyes. Tapi hanya sekedar menunjukkan pendapat saya sebagai salah seorang fans MU.

Saya pikir, hasil pertandingan di BPL bukan hanya ujian bagi manajemen dan para pemain saja, tapi juga ujian bagi para fans MU dimanapun mereka berada. Bertahan menghadapi ejekan dari supporter tim lain sambil berusaha bangkit dari keterpurukan. Peralihan dari era SAF ke David Moyes berlangsung disaat tim-tim seperti ‘tetangga sebelah’, Chelsea, Liverpool, dan Arsenal berbenah dengan baik sekali yang semakin menyulitkan langkah MU. Memang benar MU adalah sebuah tim besar, tapi kita juga hidup di alam semesta yang menjaga keseimbangannya, karena roda kehidupan itu berputar.
Sekali lagi saya bukannya membela Moyes, tapi saya hanya ingin menyuarakan bahwa, di saat-saat seperti inilah, kesetiaan dan loyalitas kita sebagai fans benar-benar sedang diuji, di masa-masa inilah, kita sebagai supporter harus mampu memberikan dukungan dengan maksimal pada tim kita. Fans suatu tim, menurut saya, adalah suatu KELUARGA, yang terus saling mendukung satu sama lain, bahkan ketika tim kita dicaci-maki orang lain. Terus bertahan menghadapi ejekan dan membuktikannya di akhir musim ketika kita mengangkat trofi liga. Mari kita doakan agar Manchester United memenangi laga melawan Aston Villa, di Villa Park pada akhir pekan ini. Glory Glory Man. United!

Sepakbola adalah olahraga untuk menyatukan semangat.
Football for Unite.

Aku Menulis, Maka Aku Eksis

Puluhan mungkin lebih, definisi dari kata ‘menulis’, tetapi bagi saya menulis adalah sebuah hal yang unik dan baik. Dikatakan unik karena hasil karya seorang penulis yang satu dengan yang lain pasti berbeda dan memiliki karakter serta gaya menulis tersendiri. Disebut baik karena dengan menulis dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan orang lain, dalam hal ini pembaca.Pernah dalam suatu buku tips menulis saya membaca suatu ungkapan yang menurut saya sarat makna, yaitu ungkapan Khalifah Ali bin Abi Thalib yang berkata, “Kemuliaan seseorang itu terletak pada pena-nya”. Dari ungkapan tersebut dapat ditafsirkan bahwa kemuliaan kita bergantung pada apa yang kita ‘tulis’ di buku catatan amalan kita, dengan kata lain kita sendirilah yang menjadi pena yang mnulis sejarah hidup kita. Lagipula, menurut hemat saya, seseorang yang menulis adalah orang yang berilmu, karena tidak mungkin seorang penulis menuliskan apa yang tidak ia ketahui.
Banyak keajaiban dan nikmat yang saya rasakan saat menulis. Diantaranya mendapatkan banyak teman baru, baik sesama penulis atau pun pembaca. Selain memanjangkan tali silaturahmi, juga memperbanyak rezeki dan ilmu pengetahuan. Hal lainnya adalah saya menjadi cukup terkenal, terutama di sekolah. Bukan sok-sok sombong tetapi Alhamdulillah setelah tulisan-tulisan saya dimuat di koran regional paling laris di Jawa Barat, saya yang awalnya menjadi siswa ‘biasa saja’ mulai dikenal orang. Apalagi setelah tulisan saya itu dipajang di mading utama yang terletak di lobi sekolah, dengan ditempeli foto, nama, dan asal kelas saya. Jadi, siapa pun yang lewat ke lobi sekolah, maka akan melihat karya saya ‘numpang mejeng’ disana.
Tetapi ada hal yang lebih penting dari itu semua, yaitu saat kedua orang tua saya membaca tulisan saya di media massa, setidaknya saya telah memberikan sedikit hiburan pada mereka bahwa apa yang telah mereka berikan pada saya selama ini tidaklah sia-sia belaka dan saya berharap hal tersebut dapat membuat mereka sedikit bangga dan bahagia. Terakhir, bagi saya pribadi, menulis itu adalah suatu bentuk ekspresi diri saya, eksistensi diri saya. Jika Rene Descrates mengatakan ‘aku berpikir, maka aku ada’, menurut saya ‘aku menulis, maka aku eksis’.